Milad ke-45 MENWA UISU Gelar Dialog Interaktif
Reporter: Qonita Afifa

Peringatan Milad ke-45 Menwa UISU diawali dengan pemotongan tumpeng yang dihadiri Pengurus Yayasan UISU, Dr. Danialsyah, Rektor UISU yang diwakili Dr. Marzuki SH, M.Hum selaku Wakil Rektor I bidang Akademi dan Dakwah Islamiyyah, Sat Menwa UISU dan undangan di ruangan Auditorium UISU Lt.III Jalan.SM Raja Medan Kamis (6/7).
MEDAN-Peringatan Milad Satuan MENWA UISU ke-45 Komisariat IARMI UISU dan Satuan MENWA UISU dirangkai dengan kegiatan Dialog Interaktif dengan tema Ancaman dan Tantangan Generasi, Sadar atau Kebablasan di ruangan Auditorium UISU Lt.III Jalan.SM Raja Medan pada (6/7) menghadirkan Prof.Dr.Ridha Dharmajaya sebagai narasumber.
Ikut hadir Pengurus Yayasan UISU, Dr. Danialsyah, Rektor UISU yang diwakili Dr. Marzuki SH, M.Hum selaku Wakil Rektor I bidang Akademi dan Dakwah Islamiyyah, Ir.Mariaman Nasution selaku moderator serta alumni2 UISU diantranya Kolonel Mar.Maslan Tumanggor,SH, Dr.Drs.M.Ismael P.Sinaga,M.Si, serta dihadiri para Menwa Mahatara, serta Ketua UKM di lingkungan UISU.
Kegiatan peringatan Milad diawali dengan pemotongan nasi tumpeng oleh Komandan Satuan MENWA UISU Dikkot Aritonang yang di dampingi oleh Dr. Marzuki SH, M.Hum selaku Wakil Rektor I bidang Akademi dan Dakwah Islamiyyah dan para narasumber lainnya. Dalam sambutannya, Dr. Marzuki SH, M.Hum mengucapkan selamat dan sukses atas Milad Menwa UISU yang ke 45. “Harapan kami kedepan adanya sinergi antara Menwa UISU dan alumni. Oleh sebab itu Kami mendukung sepenuhnya program dari Menwa UISU,”ucapnya.
Pada kesempatan yang sama Dr. Marzuki SH, M.Hum juga menyampaikan bahwa tema yang digagas sangat cukup strategis tentu ini adalah pembekalan kepada para generasi muda yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan. “Sehingga dari bagaimana kita mengatasi tantangan kedepan, dan bagaimana pertahanan kita di masa depan, yang nantinya para generasi muda akan menjadi penerus bangsa,”jelasnya.
Sementara itu, H.Muhammad Arif Anggota DPP IARMI Provinsi SUMUT memberikan apresiasi kepada batalyon UISU yang sampai saat ini masih eksis sehingga bisa melaksanakan milad uisu yang ke 45. “Tentu dengan usia ini kami berharap kepada para senior, yayasan dan rektorat dapat terus memberikan motivasi dan bimbingan sehingga batalyon UISU yang dibangga di Sumatra Utara ini banyak menghasilkan orang-orang terbaik di Sumut,”ujarnya.
Laporan Ketua Panitia Dansatgas Komandan Dikkot Aritonang menyampaikan bahwa maksud dan tujuan pelaksanaan kegiatan Milad Menwa yang ke-45 ini untuk mengenang dan menghargai pendiri menwa UISU terdahulu. “Kemudian memberikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada rektor masa itu, yang telah mengizinkan dan membentuk menwa di UISU,”ujarnya. Dengan demikian dapat memberikan gambaran kepada generasi muda saat ini khususnya kepada menwa yang berfungsi sebagai wadah partisipasi mahasiswa dalam usaha bela negara, sarana pengembangan diri mahasiswa ke arah perluasan wawasan dan peningkatan keikutsertaan dalam upaya bela negara dan penguatan ketahanan nasional, yang sebagai perwujudan pelaksanaan hak dan kewajiban setiap warga Negara Republik.
Narasumber dalam Dialog Interaktif Ancaman dan Tantangan Generasi, Sadar atau Kebablasan Prof.Dr.Ridha Dharmajaya menjelaskan bahwa mahasiswa harus menjadi pribadipribadi berbudaya dan berpikir kritis. “Bahwa tidak ada sesuatu yang terjadi begitu saja,”ucapnya. Saat ini didunia banyak nya hal yang tidak pasti, ini membuat banyaknya generasi muda patah semangat.
Maka dari itu, Indonesia yang saat ini memasuki era bonus demografi menjadi sebuah peluang membangun kesajahteraan. Dimana penduduk produktif lebih banyak dibandingkan dengan usia tidak produktif. “Jika bonus demografi ini dapat dikelola dengan baik, maka kondisi ini akan menjadi modal penting untuk membangun Indonesia yang merdeka pada 2045, namun jika tidak dikelola dengan baik maka dapat menjadi Boomerang dan menjadi beban bagi negara,”katanya.
Salah satu tantangan terbesar dalam memaksimalkan bonus demografi adalah membangun sumberdaya manusia, dimana pendidikan merupakan kekuatan utama dari bonus demografi. “Disini, pendidikan lebih dipahami sebagai upaya peningkatan ketrampilan manusia. Tapi sayangnya kualitas pendidikan di Indonesia masih kalah dengan negara tetangga. Hal ini tampak jelas dari kualitas pendidikan di daerah-daerah yang masih tertinggal dan belum merata. (*)